Reading
Add Comment
Perkembangan startup sosial atau social enterprise di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat. Menurut laporan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) pada 2017, sekitar 80 persen social enterprise di Indonesia masih berusia kurang dari lima tahun.
Laporan ANGIN menyebutkan, para perusahaan tersebut hingga saat ini masih kesulitan dalam melakukan validasi bisnis dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Hal ini membuat mereka tidak siap menerima pendanaan besar dari investor.
Minimnya kisah sukses dari para social enterprise tersebut juga mengurangi minat perusahaan besar dan badan pemerintah untuk memberikan bantuan.
Lalu apa yang harus dilakukan para social enterpreneurship di Indonesia?
1. Program SIAP bisa jadi solusi permasalahan para social entrepreneur
Kurangnya jejaring, sumber pendanaan, akses pengetahuan, entrepreneurship mindset, dan juga belum terbentuknya ekosistem wirausaha sosial yang memadai menambah permasalahan para Social Entrepreneur untuk berkembang. Melihat hal ini, William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta), Aldi Ulaan (General Manager Kolaborasi.co), dan Aghnia Banat (Managing Partner SIAP), menginisiasikan sebuah program bernama Social Innovation Acceleration Program (SIAP).
Social Innovation Acceleration Program (SIAP) adalah sebuah program edukasi dan inkubasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas founder social enterprise melalui dua program utama, yaitu Social Enterprise Development (SED) Bootcamp dan Advancement Stage.
SED Bootcamp adalah program mentoring yang berlangsung intensive selama 2 bulan bagi para founder Social Enterprise Startup. Pada program ini, para founder berkesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring, networking dan akses kerja sama dengan stakeholder di bidang soscial seperti NGO.
Setelah lulus dari Bootcamp ini, SIAP akan mengkurasi 3 Social Enterprise ke dalam Advancement Stage, dengan 3 program yang lebih advance, yaitu product development, network enhancement, dan impact assessment.
2. SED Bootcamp Batch 2
Edukasi Founder Startup Sosial, SIAP Buka SED Bootcamp Batch 2Dok. SIAP
SIAP telah menginkubasi 10 Social Enterprise pada SED Bootcamp Pertama, yaitu iBeasiswa, WarungKebunku, SehatMental.id, PiBo, LeloqBelu, SiPanen, Venambak, Obabas, SiPanen, dan SecondChance. Antusiasme yang sangat baik dari Ekosistem Social Enterprise di Jakarta membuat SIAP Team semakin semangat untuk membuka program SED Bootcamp Batch 2 pada Agustus 2018, bagi 30 peserta social entrepreneur di bidang Agrikultur, Edukasi, dan Kesehatan yang diselenggarakan pada 11 Agustus – 22 September 2018.
14 mentor yang kan mengisi SED Bootcamp Batch 2 telah berpengalaman di industri startup, khususnya Social Enterprise, seperti Aria Widianto (VP Strategy & Partnership Amartha), Iqbal Hariadi (Head of Marketing Kitabisa.com), Dimas Pramudya (Internal Growth of Go-Jek), Dondi Hananto (Partner at Patamar Capital), Aldi Adrian Hartanto (Head of Investment, Mandiri Capital Indonesia), dan Afifa Urfani (Chief Marketing of Crowde).
Baca juga: Leonika Sari, Perempuan Hebat Surabaya Pendiri Startup Reblood
3. Feedback social enterprise dari para mentor
Edukasi Founder Startup Sosial, SIAP Buka SED Bootcamp Batch 2Instagram/@socialinnovation.id
“Dengan mengikuti program Social Enterprise Development Bootcamp, para founder dapat belajar berbagai kurikulum seperti Social Entrepreneurship 101, Product Development, Market Analysis, Business Model Innovation, Sustainability Scheme, Impact Assessment, Finance, dan Investment dalam 2 bulan. Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat Advancement Stage untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprisenya dari para mentor," ujar Managing Partner SIAP, Aghnia Banat.
Segera daftar Social Enterprise Development Bootcamp Batch 2 ini di: bit.ly/batch2siap sebelum 4 Agustus 2018!
Sumber : https://www.idntimes.com/business/economy/dwifantya-aquina/edukasi-founder-startup-sosial-siap-buka-sed-bootcamp-batch/full
Edukasi
0 comments:
Post a Comment